hoala koala logo - banner
HK Vector

Kisah Ular dan Keluarga Kelinci

Suatu ketika, ada seekor ular yang menetas keluar dari telur tanpa kehadiran sang Ibu. Ular yang belum mengenal dunia tersebut hanya menangis tanpa mengetahui apa yang ia tangisi.

Sementara itu, dari kejauhan ada Ibu kelinci yang sedang memberikan makan kepada anak-anaknya yang mendengar tangisan ular tersebut. Karena khawatir, Ibu kelinci pun mendatangi tempat di mana suara itu berasal. Ibu kelinci lantas menemukan seekor bayi ular yang lucu dan memutuskan untuk membawanya pulang dan merawatnya.

Seiring berjalannya waktu, sang ular yang diberi nama Lincul tersebut tumbuh dan kerap bertanya kepada Ibu kelinci: “Ibu, mengapa aku berbeda dari kakak-kakakku?”

“Berbeda tidak berarti buruk, kamu tetap anak Ibu”, Ibu kelinci menjawabnya dengan penuh kasih sayang.

“Tapi kenapa semua temanku takut kepadaku?”, sahut Lincul

“Itu karena mereka tidak mengenalmu dengan baik. Yang kamu harus lakukan adalah mencoba mengenal mereka”, Ibu menjawabnya dengan bijaksana.

Tak lama kemudian ada sekawanan kelinci pembuat onar yang mengetuk pintu rumah mereka. Keluarga kelinci ketakutan karena sekawanan kelinci tersebut sering membuat masalah di lingkungan sekitar.

“Ayo, buka pintunya!”, kata salah satu anggota kawanan tersebut.

“Anak-anak, jangan mengeluarkan suara. Cobalah untuk diam dan tutup telinga kalian”, Ibu kelinci berusaha menenangkan semua anak-anaknya.

Melihat keluarganya ketakutan, Lincul dengan lantang berkata, “Ibu, aku tidak takut dengan mereka. Aku akan mengusir mereka pergi dari sini”.

Ibu berusaha menahan Lincul namun pintu rumah sudah terlanjur dibuka oleh Lincul.

“Pergi kalian dari sini!”, Lincul berkata dengan suara keras.

Kawanan kelinci tersebut terdiam, dan beberapa detik kemudian berlarian sambil berteriak, “Ular! Ampun! Jangan sakiti kami”.

Kawanan tersebut menghilang dalam sekejap.

“Terima kasih atas keberanianmu Lincul”, Ibu kelinci memeluknya.

“Sama-sama Ibu. Meskipun aku senang, namun aku juga sedih karena mereka memanggilku ular dan ketakutan karenanya”, sahutnya.

“Kamu memang ular, namun kamu adalah ular yang baik hati dan sangat Ibu sayangi”, Ibu berusaha menjelaskan.

“Jangan pedulikan omongan orang mengenai siapa kamu, yang paling mengenal dirimu adalah dirimu sendiri. Hati yang baik adalah hal yang paling penting yang harus kamu jaga”, sahut Ibu.

Lincul mengerti perkataan Ibu dan memeluknya.

“Terima kasih Ibu, aku tak akan mendengarkan perkataan orang lain tentang diriku. Aku akan terus tumbuh menjadi ular yang baik hati”, kata Lincul.

Yuk, ikuti terus animasi anak Indonesia dan lagu anak Indonesia yang akan terus disuguhkan oleh Hoala & Koala!